SHOLAWAT BADAR

SHOLATULLAH SALAMULLAH ‘ALA THOHA ROSULILLAH

SHOLATULLAH SALAMULLAH ‘ALA YAASIIN HABIBILLAH

TAWASALNAA BIBISMILLAH WA BIL HADI ROSULILLAH

WA KULLI MAJAHID FILLAH  BI AHLIL BADRI YA ALLAH

ARTI:

Shalawat Allah dan salam-Nya semoga tercurah kepada Thaha Rasulullah

Shalawat Allah dan salam-Nya semoga tercurah kepada Yasin Habibillah

Kami bertawassul dengan nama Allah dan dengan pemberi petunjuk, Rasulullah

Dan dengan seluruh orang yang berjihad di jalan Allah, serta dengan ahli Badr, ya Allah.

Kutipan di atas adalah sholawat badar, lengkapnya sebagai berikut:

shalawat badar

Bagi Warga NU, termasuk Muslimat pasti tidak asing dengan berbagai bacaan shalawat nabi yang beraneka ragam. Mulai dari shalawat nariyah, shalawat burdah, shalawat munjiyat, shalawat   kamaliyah, shalawat kubro, shalawat badar, hingga shalawat badawiyah.

Salah satu sholawat adalah sholawat badar yang merupakan pernghormatan, pujian, pengakuan dan rasa syukur bagi para Syuhada perang Badar. Hal seperti ini dilakukan pula di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Sholawat ini adalah hasil karya dari ulama kita yaitu Kiyai Ali Manshur, yang merupakan cucu Kiyai Haji Muhammad Shiddiq, Jember. Oleh itu, Kiyai `Ali Manshur adalah anak saudara/keponakanKiyai Haji Ahmad Qusyairi, ulama besar dan pengarang kitab “”Tanwir al-Hija” yang telah disyarahkan oleh ulama terkemuka Haramain, Habib `Alawi bin `Abbas bin `Abdul `Aziz al-Maliki al-Hasani, dengan jodol “Inarat ad-Duja”.

Diceritakan bahwa asal mula karya ini ditulis oleh Kiyai `Ali Manshur sekitar tahun 1960an, pada waktu umat Islam Indonesia menghadapi fitnah Partai Komunis Indonesia (PKI).

Ketika itu, Kiyai `Ali adalah Kepala Kantor Departemen Agama Banyuwangi dan juga seorang Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama di situ.

Keadaan politik yang mencekam saat itu dan kebejatan PKI yang merajalela membunuh massa, bahkan banyak kiyai yang menjadi mangsa mereka, maka terlintaslah di hati Kiyai `Ali, yang memang mahir membuat syair `Arab sejak nyantri di Pesantren Lirboyo Kediri, untuk menulis satu karangan sebagai sarana bermunajat memohon bantuan Allah SWT untuk meredam fitnah politik saat itu bagi kaum muslimin khususnya Indonesia.

Dalam keadaan tersebut, Kiyai `Ali tertidur dan dalam tidurnya beliau bermimpi didatangi manusia-manusia berjubah putih – hijau, dan pada malam yang sama juga, isteri beliau bermimpikan Kanjeng Nabi s.a.w. Setelah siang, Kiyai `Ali langsung pergi berjumpa dengan Habib Hadi al-Haddar Banyuwangi dan menceritakan kisah mimpinya tersebut. Habib Hadi menyatakan bahwa manusia-manusia berjubah tersebut adalah para ahli Badar. Mendengar penjelasan Habib yang mulia tersebut, Kiyai `Ali semakin bertekad untuk mengarang sebuah syair yang ada kaitan dengan para pejuang Badar tersebut.

Kyai `Ali menjalankan penanya untuk menulis karya yang kemudiannya dikenali sebagai “Sholawat al-Badriyyah” atau “Sholawat Badar”.maka terjadilah hal yang mengherankan keesokan harinya, orang-orang kampung mendatangi rumah beliau dengan membawa beras dan bahan makanan lain. Mereka menceritakan bahwa pada waktu pagi shubuh mereka telah didatangi orang berjubah putih menyuruh mereka pergi ke rumah Kiyai `Ali untuk membantunya kerana akan ada suatu acara diadakan di rumahnya. Itulah sebabnya mereka datang dengan membawa barang tersebut menurut kemampuan masing-masing. yang lebih mengherankan lagi adalah pada malam harinya, ada beberapa orang asing yang membuat persiapan acara tersebut namun kebanyakan orang-orang yang tidak dikenali siapa mereka.

Menjelang keesokan pagi harinya, serombongan habaib yang diketuai oleh Habib `Ali bin `Abdur Rahman al-Habsyi Kwitang tiba-tiba datang ke rumah Kiyai `Ali tanpa memberi tahu terlebih dahulu akan kedatangannya. Tidak tergambar kegembiraan Kiyai `Ali menerima para tamu istimewanya tersebut. Setelah memulai pembicaraan tentang kabar dan keadaan Muslimin, tiba-tiba Habib `Ali Kwitang bertanya mengenai syair yang ditulis oleh Kiyai `Ali tersebut. Tentu saja Kiyai `Ali terkejut karena hasil karyanya itu hanya diketahui dirinya sendiri dan belum disebarkan kepada seorangpun. Tapi beliau mengetahui, ini adalah salah satu kekeramatan Habib `Ali yang terkenal sebagai waliyullah itu.

Tanpa banyak bicara, Kiyai `Ali Manshur mengambil kertas karangan syair tersebut lalu membacanya di hadapan para hadirin dengan suaranya yang lantang dan merdu. Para hadirin dan habaib mendengarnya dengan khusyuk sambil menitiskan air mata karena terharu. Setelah selesai dibacakan Sholawat Badar oleh Kiyai `Ali, Habib `Ali menyerukan agar Sholawat Badar dijadikan sarana bermunajat dalam menghadapi fitnah PKI. Maka sejak saat itu masyhurlah karya Kiyai `Ali tersebut.

Selanjutnya, Habib `Ali Kwitang telah mengundan para ulama dan habaib ke Kwitang untuk satu pertemuan, salah seorang yang diundang diantaranya ialah Kiyai `Ali Manshur bersama pamannya Kiyai Ahmad Qusyairi. Dalam pertemuan tersebut, Kiyai `Ali diminta untuk mengumandangkan Sholawat al-Badriyyah gubahannya itu. Maka bertambah masyhur dan tersebar luaslah Sholawat Badar ini dalam masyarakat serta menjadi bacaan populer dalam majlis-majlis ta’lim dan pertemuan. Maka tak heran bila sampai sekarang Shalawat Badar selalu Populer. di Majelis Taklim Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi sendiri di Kwitang tidak pernah tinggal pembacaan Shalawat Badar tersebut setiap minggunya.

Shalawat badar adalah diantara shalawat yang paling popular di kalangan warga NU. Shalawat yang berisi puji-pujian  kepada Rasulullah SAW dan para mujahidin, khususnya para pejuang Badar ini bisa dibilang selalu dibaca dalam majelis taklim, forum pengajian dan istigotsah yang dislenggarakan oleh warga nahdiyyin. Shalawat Badar banyak sekali hikmah dan faedahnya, diantaranya bisa menjadi sumber kekuatan untuk memohon pertolongan Allah, serta  washilah kepada Rasulullah SAW sebagai manusia paling dikasihi oleh Allah SWT.

Keistimewaan shalawat badar tak hanya pada syair teks dan maknanya yang sangat sakral, tetapi juga terdapat pada ikatan historis dengan warga NU. Tak heran shalawat badar seolah menjadi  “lagu wajib” bagi warga NU.
Bahkan, Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa pada Raker Pengurus PP Muslimat NU di Jakarta (19/10/2012) mengumumkan bahwa shalawat badar wajib dibaca untuk mengiringi pembacaan ayat suci al-Quran di setiap kegiatan seremonial Muslimat. Saking sakralnya, Muslimat akan memasukkan shalawat badar dalam peraturan Organisasi Muslimat NU.



====================================
CATATAN REDAKSI:

Siapapun boleh mengirim artikel ke dalam blog Kampus Orang samar ini.
kirimkan artikel anda via https://eyangsamar.com/kirim-artikel
(otomatis masuk postingan blog ini)

untuk promosi Gemblengan / BAKTI SOSIAL / dll silakan kirim ke [email protected]
HARAP HATI-HATI TERHADAP PENIPUAN OKNUM YANG TIDAK BERTANGGUNGJAWAB .

Salam rahayu.
TTD
Eyang Samar Atas Angin
(Pendiri KOS)



SHOLAWAT TIBIL QULUB: DOA KESEMBUHAN SEGALA PENYAKIT

 

kwa tibil qulub
Alhamdullahi rabbl’alamin Allahuma shalliwasallim ‘ala sayyidina muhammadin Shalatan thibbil Qulubiwadawaiha wa ‘afiyatil abdani wasyifaiha wanuril abshari wadliyaiha wa ‘ala alihi washahbihi wasallim
Lailaha illahul halimul karim Subhanallahi rabbil ‘arsyil ‘adzim alhamdulillahi robbilalamin As-aluka mujibati rohmatik waaima maghfirotik
Segala puji bagi ALLAH Tuhan semesta alam ya Allah berilah rahmat dan salam-Mu untuk junjungan kami Nabi muhammad SAW dengan selawat yang bisa mengobati hati dan menyembuhkannya yang dapat memberikan afiat kepada badan dan kesembuhannya dan memberi cahaya mata dan kecemerlangannya Rahmat dan salam semoga juga disampaikan kepada keluarga dan sahabatnya Maha suci AlLAH yang menjadi penguasa Arsy yang Agung  segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam aku meminta rahmat dan ampunanmu.
DIBACA MINIMAL 7 X DAN TIUPKAN KE AIR PUTIH. MINUMKAN KE ORANG SAKIT APAPUN, INSYA ALLAH SEMBUH BIIDZNILLAH.




====================================
CATATAN REDAKSI:

Siapapun boleh mengirim artikel ke dalam blog Kampus Orang samar ini.
kirimkan artikel anda via https://eyangsamar.com/kirim-artikel
(otomatis masuk postingan blog ini)

untuk promosi Gemblengan / BAKTI SOSIAL / dll silakan kirim ke [email protected]
HARAP HATI-HATI TERHADAP PENIPUAN OKNUM YANG TIDAK BERTANGGUNGJAWAB .

Salam rahayu.
TTD
Eyang Samar Atas Angin
(Pendiri KOS)



SHOLAWAT FULUS REZEKI LANCAR

Asysyeikh- Kalimantan Selatan

Assalamu’alaikum WrWb. Kepada Ki orang samar, Dengan Izin Allah saya Ijazahkan Solawat Fulus kepada seluruh anggota KWA, semoga mendapat Ridho Allah SWT.

ﺒﺴﻢ ﺍﷲ ﺍﻠﺮﺤﻤﻥ ﺍﻠﺮﺤﻴﻢ

ﺃﻠﻠﻬﻢ ﺼﻞ ﻋﻟﻰ ﺴﺪﻨﺎ ﻤﺤﻤﺪ ﺍﻟﻤﺒﻌﻮﺚ ﺼﻼﺓ ﺘﺟﺮﺑﻬﺎ

ﺍﻷﻤﻮﺍﻝ ﻮﺍﻠﻔﻠﻮﺲ ﻮﻋﻠﻰﺁﻠﻪ ﻮﺼﺤﺒﻪ ﻮﺴﻠﻢ

Allahumma sholli ‘alaa sayyidinaa Muhammadinil mab’uutsi sholaatan tajurru bihal am-waali wal-fuluusi wa ‘alaa aalihi wa-shohbihi wa-sallim

Dibaca setelah sholat Subuh sebanyak 70 kali dan tiupkan ke duit yang akan kita belanjakan. Insya Allah.



====================================
CATATAN REDAKSI:

Siapapun boleh mengirim artikel ke dalam blog Kampus Orang samar ini.
kirimkan artikel anda via https://eyangsamar.com/kirim-artikel
(otomatis masuk postingan blog ini)

untuk promosi Gemblengan / BAKTI SOSIAL / dll silakan kirim ke [email protected]
HARAP HATI-HATI TERHADAP PENIPUAN OKNUM YANG TIDAK BERTANGGUNGJAWAB .

Salam rahayu.
TTD
Eyang Samar Atas Angin
(Pendiri KOS)



SHOLAWAT AN NISA

Sholawat An Nisa atau Sholawat untuk perempuan pekerja keras agar senantiasa diberkahi dengan hati yang tegar, sabar dan ikhlas. Diberikan tenaga yang kuat sehingga pekerjaan cepat selesai dengan sempurna atas ijin Allah SWT.

Sholawat ini adalah Ijazah dari Habib Ahmad bin Hasan Al Kaff yang diterima dari Paman Beliau, Habib Abdurrahman bin Ahmad Al Kaff.
Berikut doanya….
====Allahumma sholli  alaa Sayidina Muhammadin wa ’alaa aalihi wa shahbihi wasalim wa adz hib hazana qolbii fii dunya wal akhirah===
 
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat & salam kepada sayyidina Muhammad beserta para keluarga & sahabatnya, dan hilangkanlah kesedihan hatiku di dunia maupun akhirat..”
Dibaca setiap hari dengan jumlah bilangan yang tidak ditentukan. Salam persaudaraan.




====================================
CATATAN REDAKSI:

Siapapun boleh mengirim artikel ke dalam blog Kampus Orang samar ini.
kirimkan artikel anda via https://eyangsamar.com/kirim-artikel
(otomatis masuk postingan blog ini)

untuk promosi Gemblengan / BAKTI SOSIAL / dll silakan kirim ke [email protected]
HARAP HATI-HATI TERHADAP PENIPUAN OKNUM YANG TIDAK BERTANGGUNGJAWAB .

Salam rahayu.
TTD
Eyang Samar Atas Angin
(Pendiri KOS)



SHOLAWAT MOHON AMPUNAN

ALLAAHUMMA SHOLLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA AALIHII WA’ITRATIHII BI ‘ADADI KULLI MA’ LUUMIL-LAKA ASTAGHFIRULLAAH AL ‘AZHIM LA ILAAHAA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUMU WA ATUUBU ILAIH. YAA HAYYU YAA QAYYUUM =====

Semoga melimpahkan Berkah shalawat atas Nabi Muhammad dan atas keluarga besarnya dan keturunannya menurut jumlah segala sesuatu yang diketahui-Mu. Saya memohon pengampunan dari Yang Maha Agung, Tiada Dia selain Allah, Yang Maha Sempurna Hidup dan Diri berkelanjutan dan aku berbalik kepada-Nya dengan pertobatan. Wahai Yang Sesungguhnya Hidup dan Maha Sempurna.

Sholawat ini juga dirumuskan oleh Uwais Al Qorni. Seorang pemuda bermata biru yang hidup sezaman dengan Rasulullah SAW, ahli membaca Al-Qur’an dan menangis, pakaiannya hanya dua helai sudah kusut yang satu untuk penutup badan dan yang satunya untuk selendangan, tiada orang yang menghiraukan, tak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit.
Pemuda dari Yaman ini yatim, tak punya sanak famili kecuali hanya ibunya yang telah tua renta dan lumpuh. Hanya penglihatan kabur yang masih tersisa. Untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing. Upah yang diterimanya hanya cukup untuk sekedar menopang kesehariannya bersama Sang ibu, bila ada kelebihan, ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya.

Kesibukannya sebagai penggembala domba dan merawat ibunya yang lumpuh dan buta, tidak memengaruhi kegigihan ibadahnya, ia tetap melakukan puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya.

Uwais al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar seruan Nabi Muhammad SAW. yang telah mengetuk pintu hati mereka untuk menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang tak ada sekutu bagi-Nya. Islam mendidik setiap pemeluknya agar berakhlak luhur.

Peraturan-peraturan yang terdapat di dalamnya sangat menarik hati Uwais, sehingga setelah seruan Islam datang di negeri Yaman, ia segera memeluknya, karena selama ini hati Uwais selalu merindukan datangnya kebenaran. Banyak tetangganya yang telah memeluk Islam, pergi ke Madinah untuk mendengarkan ajaran Nabi Muhammad SAW secara langsung. Sekembalinya di Yaman, mereka memperbarui rumah tangga mereka dengan cara kehidupan Islam.

Alangkah sedihnya hati Uwais setiap melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka itu telah “bertamu dan bertemu” dengan kekasih Allah penghulu para Nabi, sedang ia sendiri belum. Kecintaannya kepada Rasulullah menumbuhkan kerinduan yang kuat untuk bertemu dengan sang kekasih, tapi apalah daya ia tak punya bekal yang cukup untuk ke Madinah, dan yang lebih ia beratkan adalah sang ibu yang jika ia pergi, tak ada yang merawatnya.

Di ceritakan ketika terjadi Pertempuran Uhud Rasulullah SAW mendapat cedera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya. Kabar ini akhirnya terdengar oleh Uwais. Ia segera memukul giginya dengan batu hingga patah. Hal tersebut dilakukan sebagai bukti kecintaannya kepada beliau SAW, sekalipun ia belum pernah melihatnya. Hari berganti dan musim berlalu, dan kerinduan yang tak terbendung membuat hasrat untuk bertemu tak dapat dipendam lagi. Uwais merenungkan diri dan bertanya dalam hati, kapankah ia dapat menziarahi Nabinya dan memandang wajah beliau dari dekat?

Tapi, bukankah ia mempunyai ibu yang sangat membutuhkan perawatannya dan tak tega ditingalkan sendiri, hatinya selalu gelisah siang dan malam menahan kerinduan untuk berjumpa. Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan memohon izin kepada ibunya agar diperkenankan pergi menziarahi Nabi SAW di Madinah. Sang ibu, walaupun telah uzur, merasa terharu ketika mendengar permohonan anaknya.

Beliau memaklumi perasaan Uwais, dan berkata, “Pergilah wahai anakku! temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang”. Dengan rasa gembira ia berkemas untuk berangkat dan tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi.

Sesudah berpamitan sambil menciumi sang ibu, berangkatlah Uwais menuju Madinah yang berjarak kurang lebih empat ratus kilometer dari Yaman. Medan yang begitu ganas dilaluinya, tak peduli penyamun gurun pasir, bukit yang curam, gurun pasir yang luas yang dapat menyesatkan dan begitu panas di siang hari, serta begitu dingin di malam hari, semuanya dilalui demi bertemu dan dapat memandang sepuas-puasnya paras baginda Nabi SAW yang selama ini dirindukannya. Tibalah Uwais al-Qarni di kota Madinah. Segera ia menuju ke rumah Nabi SAW, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam. Keluarlah Sayyidah Fathimah binti Muhammad SAW, sambil menjawab salam Uwais.

Segera saja Uwais menanyakan Nabi yang ingin dijumpainya. Namun ternyata beliau SAW tidak berada di rumah melainkan berada di medan perang. Betapa kecewa hati sang perindu, dari jauh ingin berjumpa tetapi yang dirindukannya tak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang.

Tapi, kapankah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman,” Engkau harus lekas pulang”.

Karena ketaatan kepada ibunya, pesan ibunya tersebut telah mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi SAW. Ia akhirnya dengan terpaksa mohon pamit kepada Sayyidah Fathimah a.s. untuk segera pulang ke negerinya. Dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi SAW dan melangkah pulang dengan perasaan haru.

Sepulangnya dari perang, Nabi SAW langsung menanyakan tentang kedatangan orang yang mencarinya. Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa Uwais al-Qarni adalah anak yang taat kepada ibunya. Ia adalah penghuni langit (sangat terkenal di langit). Mendengar perkataan baginda Rasulullah SAW, Sayyidatina Fathimah a.s. dan para sahabatnya tertegun. Menurut informasi Sayyidah Fathimah a.s., memang benar ada yang mencari Nabi SAW dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama.

Rasulullah SAW bersabda : “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni), perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya.” Sesudah itu beliau SAW, memandang kepada Imam Ali bin Abi Thalib a.s. dan Umar bin Khattab dan bersabda, “Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah do’a dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi”.

Tahun terus berjalan, dan tak lama kemudian Nabi SAW wafat, hingga kekhalifahan Abu Bakar telah di estafetkan Khalifah Umar bin Khattab. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda Nabi SAW. tentang Uwais al-Qarni, sang penghuni langit. Ia segera mengingatkan kepada Imam Ali a.s. untuk mencarinya bersama. Sejak itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, beliau berdua selalu menanyakan tentang Uwais al-Qorni, apakah ia turut bersama mereka.

Di antara kafilah-kafilah itu ada yang merasa heran, apakah sebenarnya yang terjadi sampai-sampai ia dicari oleh beliau berdua. Rombongan kafilah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka.

Suatu ketika, Uwais al-Qorni turut bersama rombongan kafilah menuju kota Madinah. Melihat ada rombongan kafilah yang datang dari Yaman, segera khalifah Umar bin Khattab dan Imam Ali a.s. mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais turut bersama mereka. Rombongan itu mengatakan bahwa ia ada bersama mereka dan sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, beliau berdua bergegas pergi menemui Uwais al-Qorni.

Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, Khalifah Umar bin Khattab dan Imam Ali a.s. memberi salam. Namun rupanya Uwais sedang melaksanakan salat. Setelah mengakhiri shalatnya, Uwais menjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil bersalaman. Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada ditelapak tangan Uwais, sebagaimana pernah disabdakan oleh baginda Nabi SAW. Memang benar! Dia penghuni langit. Dan ditanya Uwais oleh kedua tamu tersebut, siapakah nama saudara ? “Abdullah”, jawab Uwais.

Mendengar jawaban itu, kedua sahabatpun tertawa dan mengatakan, “Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya ?” Uwais kemudian berkata, “Nama saya Uwais al-Qorni”.

Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Imam Ali a.s. memohon agar Uwais berkenan mendo’akan untuk mereka.

Uwais enggan dan dia berkata kepada khalifah, “Sayalah yang harus meminta do’a kepada kalian”. Mendengar perkataan Uwais, Khalifah berkata, “Kami datang ke sini untuk mohon do’a dan istighfar dari anda”.

Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais al-Qorni akhirnya mengangkat kedua tangannya, berdo’a dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais, untuk jaminan hidupnya. Segera saja Uwais menolak dengan halus dengan berkata, “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi”.

Setelah kejadian itu, nama Uwais kembali tenggelam tak terdengar beritanya. Tapi ada seorang lelaki pernah bertemu dan di tolong oleh Uwais, waktu itu kami sedang berada di atas kapal menuju tanah Arab bersama para pedagang, tanpa disangka-sangka angin topan berhembus dengan kencang. Akibatnya hempasan ombak menghantam kapal kami sehingga air laut masuk ke dalam kapal dan menyebabkan kapal semakin berat. Pada saat itu, kami melihat seorang laki-laki yang mengenakan selimut berbulu di pojok kapal yang kami tumpangi, lalu kami memanggilnya. Lelaki itu keluar dari kapal dan melakukan salat di atas air.

Betapa terkejutnya kami melihat kejadian itu. “Wahai waliyullah,” Tolonglah kami!” tetapi lelaki itu tidak menoleh. Lalu kami berseru lagi, “Demi Zat yang telah memberimu kekuatan beribadah, tolonglah kami!” Lelaki itu menoleh kepada kami dan berkata,

“Apa yang terjadi ?”
“Tidakkah engkau melihat bahwa kapal dihembus angin dan dihantam ombak?” tanya kami.
“Dekatkanlah diri kalian pada Allah!” katanya.
“Kami telah melakukannya.”
“Keluarlah kalian dari kapal dengan membaca bismillahirrohmaani rrohiim!”

Kami pun keluar dari kapal satu persatu dan berkumpul di dekat itu. Pada saat itu jumlah kami lima ratus jiwa lebih. Sungguh ajaib, kami semua tidak tenggelam, sedangkan perahu kami berikut isinya tenggelam ke dasar laut.

Lalu orang itu berkata pada kami ,”Tak apalah harta kalian menjadi korban asalkan kalian semua selamat”. “Demi Allah, kami ingin tahu, siapakah nama Tuan ? “Tanya kami.

“Uwais al-Qorni”. Jawabnya dengan singkat.

Kemudian kami berkata lagi kepadanya, “Sesungguhnya harta yang ada dikapal tersebut adalah milik orang-orang fakir di Madinah yang dikirim oleh orang Mesir.”

“Jika Allah mengembalikan harta kalian. Apakah kalian akan membagi-bagikannya kepada orang-orang fakir di Madinah?” tanyanya.

“Ya, “jawab kami. Orang itu pun melaksanakan salat dua rakaat di atas air, lalu berdo’a. Setelah Uwais al-Qorni mengucap salam, tiba-tiba kapal itu muncul ke permukaan air, lalu kami menumpanginya dan meneruskan perjalanan. Setibanya di Madinah, kami membagi-bagikan seluruh harta kepada orang-orang fakir di Madinah, tidak satupun yang tertinggal.

Beberapa waktu kemudian, tersiar kabar kalau Uwais al-Qorni telah pulang ke Rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya.

Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburnya. Di sana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya.

Dan Syeikh Abdullah bin Salamah menjelaskan, “ketika aku ikut mengurusi jenazahnya hingga aku pulang dari mengantarkan jenazahnya, lalu aku bermaksud untuk kembali ke tempat penguburannya guna memberi tanda pada kuburannya, akan tetapi sudah tak terlihat ada bekas kuburannya. (Syeikh Abdullah bin Salamah adalah orang yang pernah ikut berperang bersama Uwais al-Qorni pada masa pemerintahan Umar bin Khattab)

Meninggalnya Uwais al-Qorni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak dikenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tak dihiraukan orang.

Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, di situ selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu. Penduduk kota Yaman tercengang. Mereka saling bertanya-tanya, “Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais al-Qorni? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya hanyalah sebagai penggembala domba dan unta? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau telah menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang di turunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya siapa “Uwais al-Qorni” ternyata ia tak terkenal di bumi tapi terkenal di langit.

Inilah keistimewaan Uwais dibanding orang kebanyakan karena jika bersumpah demi Allah pasti terkabul. Pada hari kiamat nanti ketika semua ahli ibadah dipanggil disuruh masuk surga, dia justru dipanggil agar berhenti dahulu dan disuruh memberi syafa’at, ternyata Allah memberi izin dia untuk memberi syafa’at sejumlah qobilah Robi’ah dan qobilah Mudhor, semua dimasukkan surga tak ada yang ketinggalan karenanya.



====================================
CATATAN REDAKSI:

Siapapun boleh mengirim artikel ke dalam blog Kampus Orang samar ini.
kirimkan artikel anda via https://eyangsamar.com/kirim-artikel
(otomatis masuk postingan blog ini)

untuk promosi Gemblengan / BAKTI SOSIAL / dll silakan kirim ke [email protected]
HARAP HATI-HATI TERHADAP PENIPUAN OKNUM YANG TIDAK BERTANGGUNGJAWAB .

Salam rahayu.
TTD
Eyang Samar Atas Angin
(Pendiri KOS)



SHOLAWAT SULTHON

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ رَحْمَةِ الله
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ فَضْلِ اللهِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد بِعَدَدِ خَلْقِ اللهِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ مَا فِى عِلْمِ اللهِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ كَرَمِ اللهِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ حُرُوْفِ كَلاَمِ اللهِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ كَلِمَاتِ اللهِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ قَطْرِ اْلاَمْطَارِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ وَرَقِ اْلاَشْجَارِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ رَمْلِ اْلقِفَارِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ اْلحُبُوبِ وَ اْلثِمَارِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ مَا اَظْلَمَ عَلَيْهِ اللَّيْلِ وَ اَشْرَقَ عَلَيْهِ النَّهَارِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ مَنْ صَلَّ عَلَيْهِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ مَنْ لَمْ يُصَلَّ عَلَيْهِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ اَنْفَاسِ اْلخَلْقِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ لُجُُوْمِ السَمَوَاتَََِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد بِعَدَدِ كُلٍَّ شَىْءٍ فِى الدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةِ
وَصَلَوَاتُ اللهِ وَ مَلاَءِكَتَهُ وَ اَنْبِيَاءِهِ وَ رُسُلِهِ وَ جَمِيْعِ خَلْقِهِ عَلَى سَيِّدِ اْلمُرْسَلِيْنَ وَ اِمَامِ اْلمُتَّقِيْنَ
وَ قَاءِدِ غُرِّ اْلمُحَجِّلِيْنَ وَ شَفِيْعِ اْلمُذْنِبِيْنَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ اصْحَابِهِ وَ اَزْوَاجِهِ
وَ ذُرِّيَتِهِ وَ اَهْلِ بَيْتِهِ وَ اْلاَءِمَّةِ اْلمَضِيِّيْنَ وَ اْلمَشَاءِخِ اْلمُتَقَدِّمِيْنَ وَ الشُّهَدَاءِ وَ الصَّالِحِيْنَ
وَ اَهْلِ طَاعَتِكَ اَجْمَعِيْنَ مِنْ اَهْلِ السَّمَوَاتِ وَ اْلاَرَضِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
وَ يَا اَكْرَمَ اْلاَكْرَمِيْنَ وَ اْلحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ وَ صَلَّ اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلِّمْ

 

Bismillahirrahmanirrahim.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI RAHMATILLAH.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI FADHLILLAH
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI KHOLQILLAH.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI MAA FI ILMILLAH.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI KAROMILLAH.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI HURUFI KALAMILLAH.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI KALIMATILLAH.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI QOTHRIL AMTHOR.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI WAROQIL ASY,JAR.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI ROMLIL QIFAR.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI HUBUBI WA TSIMAR.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI MAA ADHLAMA ALAIHIL LAIL W ASYROQ ALAIHIN NAHAR.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI MAN SHOLA ALAIH
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI MAN LAM YUSHOLLI ALAIH.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI ANFASIL KHOLQ.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI NUJUMIS SAMAAWAT.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI KULLI SAIY,IN FID DUNY WAL AKHIRAH.
SHOLAWATULLAHI WA MALAIKATIHI WA ANBIYAIHI WA RUSULHI WA JAMI’I KHOLQIHI ALA SAYYISIL MURSALIM WA IMAMIL MUTTAQIN WA QOIDIL GHURIL MUHAJJALIN WA SYAFI’IL MUDZNIBIIN SAYYIIDINA MUHAMMADIN WA ALAA ALIHI WA SHAABIHI WA AZWAJIHI WA DZURRIYATIHI WA AHLI BAITIHI WAL A,IMMATIL MAADHIYYIN WA MASYAIKHIL MUTAQODDIMIN WA SHUHADA’I WAS SHOLIHIN WA AHLI THOATIKA AJMAIN MIN AHLI SAMAAWATI WAL ARDHIYN BI ROHMATIKA YA ARHAMARROHIMIN WA YAA AKROMAL AKROMIN WALHAMDULILLAHI ROBBIL ALAMAIN WA SHOLLA ALLAHU ALA SAYYIDINA MUHAMADIN WA ALAA ALAHIH WA SHOHBIHI WA SALLAM..

“Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah rahmatnya Allah.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah keutamaan dari Allah.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah ciptaan Allah.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah apa-apa yang ada dalam pengetahuan Allah.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah kemuliaan dari Allah.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah huruf Kalamullah (Kitab-Kitab Allah).
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah kalimat Allah.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak tetesan air hujan.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah daun-daun pepohonan.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah butir pasir di gurun.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah biji-bijian dan buah-buahan.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah yang dinaungi kegelapan malam dan diterangi oleh benderang siang.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah orang yang telah bershalawat kepadanya.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah orang yang belum bershalawat kepadanya.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah napas-napas makhluk ciptaan.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah apa yang ada di seluruh langit.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah tiap-tiap sesuatu yang ada di dalam dunia dan akhirat.
Dan segenap shalawat dari Allah beserta para malaikat-Nya, dan para Nabi-Nya, dan para Rasul-Nya, dan seluruh ciptaan-Nya, semoga tercurah atas junjungan para Rasul, pemimpin orang-orang yang bertaqwa, pemuka para ahli surga, pemberi syafa’at orang-orang yang berdosa, Nabi Muhammad dan juga atas keluarganya, para sahabatnya, istri-istrinya, keturunannya, ahli baitnya, para pemimpin yang telah lampau, para guru yang terdahulu, para syuhada dan orang-orang soleh, dan yang senantiasa taat kepada Allah seluruhnya, dari penghuni bumi dan langit, dengan rahmat-Mu, wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang, dan Engkau Yang Maha Mulia dari semua yang mulia, segala pujian bagi Allah Tuhan alam semesta. Dan shalawat serta salam atas Nabi Muhammad beserta keluarga dan sahabatnya.”

 

Ada seorang Sulthon (Raja) yang bernama Sulthon Mahmud Al Ghaznawi. Sepanjang hidupnya Raja ini selalu menyibukkan dirinya dengan membaca shalawat kepada nabi Muhammad SAW. Setiap selesai shalat subuh, sang raja membaca shalawat sebanyak 300.000 kali. Begitu asyiknya raja membaca shalawat sebanyak itu, seolah-olah beliau lupa akan tugasnya sebagai seorang raja, yang di pundaknya tertumpu berbagai tugas negara dan berbagai macam harapan rakyatnya yang bergantung padanya. Sehingga kalau pagi tiba, sudah banyak rakyatnya yang berkumpul di istana menunggu sang raja, untuk mengadukan persoalannya.
Namun sang raja yang ditunggu-tunggu tidak kunjung hadir. Sebab sang raja tidak akan keluar dari kamarnya, walau hari telah siang, jika belum menyelesaikan wirid shalawatnya. Setelah kejadian ini berlangsung agak lama, pada suatu malam beliau bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW.
Di dalam mimpinya, Rasulullah SAW bertanya, “Mengapa kamu berlama-lama di dalam kamar? Sedangkan rakyatmu selalu menunggu kehadiranmu untuk mengadukan berbagai persoalan mereka.” Raja menjawab, “Saya duduk berlama-lama begitu, tak lain karena saya membaca shalawat kepadamu sebanyak 300.000 kali, dan saya berjanji tidak akan keluar kamar sebelum bacaan shalawat saya selesai.”
Rasulullah SAW lalu berkata, “Kalau begitu kasihan orang-orang yang punya keperluan dan orang-orang lemah yang memerlukan perhatianmu. Sekarang aku akan ajarkan kepadamu shalawat yang apabila kamu baca sekali saja, maka nilai pahalanya sama dengan bacaan 100.000 kali shalawat. Jadi kalau kamu baca tiga kali, pahalanya sama dengan 300.000 kali shalawat yang kamu baca.” Rasulullah SAW lalu membacakan lafazh shalawat yang kemudian dikenal dengan nama shalawat sulthon.
Akhirnya, raja Mahmud lalu mengikuti anjuran Rasulullah SAW tersebut, yaitu membaca shalawat tadi sebanyak “TIGA KALI”.
Dengan cara demikian,shalawat dapat beliau baca dan urusan negara dapat dijalankan dengan sempurna.
Setelah beberapa waktu mengamalkan shalawat itu, raja kembali bermimpi bertemu Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah SAW bertanya kepadanya, “Apa yang kamu lakukan, sehingga malaikat kewalahan menuliskan pahala amalmu?” Raja menjawab, “Saya tidak mengamalkan sesuatu, kecuali mengamalkan shalawat yang anda ajarkan kepada saya itu.”

semoga ada manfaatnya.



====================================
CATATAN REDAKSI:

Siapapun boleh mengirim artikel ke dalam blog Kampus Orang samar ini.
kirimkan artikel anda via https://eyangsamar.com/kirim-artikel
(otomatis masuk postingan blog ini)

untuk promosi Gemblengan / BAKTI SOSIAL / dll silakan kirim ke [email protected]
HARAP HATI-HATI TERHADAP PENIPUAN OKNUM YANG TIDAK BERTANGGUNGJAWAB .

Salam rahayu.
TTD
Eyang Samar Atas Angin
(Pendiri KOS)



DUA SHOLAWAT MULTIFUNGSI

SHOLAWAT AZHIMIYYAH

ALLAAHUMMA INNII AS ‘ALUKA BI NUURI WAJHILLAAHIL ‘AZHIIM. WA QOOMAT BIHII ‘AWAALIMULLAHIL ‘AZHIIM. ANTUSHOLLIYA ‘ALAA MAWLAANAA MUHAMMADIN DZIL QODRIL ‘AZHIIM. WA ‘ALAA AALI NABIYYILLAHIL ‘AZHIIM. BIQODRI ‘AZHOMATI DZAATILLAHIL ‘AZHIIM. FII KULLI LAMHATIW WANAFASIN ‘ADADAMA FII ‘ILMILLAHIL ‘AZHIIM. SHOLAATAN DAA ‘IMATANM BIDAWAAMILLAAHIL ‘AZHIIM. TA’ZHIIMAL LIHAQQIKA YAA MAWLAANAA YAA MUHAMMAD YAA DZAL KHULUQIL ‘AZHIIM. WASALLIM ‘ALAYHI WA ‘ALAA AALIHII MITSLA DZAALIK. WAJMA’ BAYNII WABAYNAHUU KAMAA JAMA’TA BAYNAR RUUHI WANAFS, ZHOOHIROW WABAATHINAA, YAQHZHOTAW WAMANAAMAA. WAJ’ALHU YAA ROBBI RUUHAL LIDZAATII MIN JAMII’IL WUJUUHI FID DUNYAA QOBLAL AAKHIROTI YAA ‘AZHIIM.

Yaa Allah sesunggguhnya aku memohon kepadaMu dengan cahaya Wajah Allah Yang Agung. Yang memenuhi tiang-tiang Arasy Allah Yang Agung. Dan dengannya berdirilah alam-alam (ciptaan) Allah Yang Agung. Agar shalawat tersampaikan atas pelindung kami, Muhammad SAW, yang memiliki derajat yang Agung. Dan atas keluarga nabi Allah Yang Agung. Dengan ukuran Keagungan Zat Allah yang Agung. Disetiap kedipan dan nafas, sebanyak apa yang termaktub dalam Ilmu Allah Yang Agung. Shalawat yang sentosa dengan Kekekalan Allah Yang Agung. (sebagai) pengagungan terhadap Haq (kebenaran) engkau wahai Muhammad, yang memiliki akhlak (perangai) yang Agung. Dan salam atas beliau SAW serta keluarganya, semisal yang demikian itu . dan satukanlah aku dengan Beliau sebagaimana engkau satukan ruh dengan nafas, secara zhahir dan batin, dalam keadaan terjaga (sadar) atau tidur (mimpi). Dan jadikanlah beliau yaa Tuhanku, sebagai ruhani jiwaku, di setiap arah, didunia ini sebelum (datangnya) hari akhir, wahai Zat yang memiliki Keagungan.

 Ada sebuah peristiwa menakjubkan sehubungan dengan shalawat ini. Al-Arif billah Habib Abu Bakar bin Abdullah ‘Atthas memperoleh shalawat ini dari SAYYID AHMAD BIN IDRIS secara langsung . Beliau lalu menulis shalawat ini dan menyimpannya dalam tas pakaian. sewaktu berlayar dilaut , seorang darwis ahli sir batin dan kasyaf melihat cahaya keluar dari tas Habib Abu Bakar hingga ke langit. Ia lalu memberitahukan apa yang dilihatnya kepada Habib Au Bakar. habib abu Bakar berkata kepadanya, ” Tas ku ini hanya berisi pakaian dan shalawat”. habib Abu Bakar lalu menunjukan sholawat itu kepada si Darwisy.

Tarekat Al-Idrisiyyah dinisbahkan kepada nama Syekh Ahmad bin Idris al-Fasi al-Hasani (1173 – 1253 H / 1760 – 1837 M). Sebenarnya Tarekat ini berasal dari Tarekat Khidhiriyyah yang berasal dari Nabi Khidir As yang diberikan kepada Syekh Abdul Aziz bin Mas’ud ad-Dabbagh Ra. Setelah Syekh Ahmad bin Idris Ra. Tarekat ini mengalami perkembangan lebih jauh yang melahirkan berbagai jenis Tarekat lainnya, hal ini disebabkan karena beberapa murid Syekh Ahmad bin Idris membuat komunitas Tarekat yang dinisbahkan kepadanya dan mengembangkan ajarannya menjadi suatu sistem ajaran yang lebih spesifik. Oleh karenanya tidaklah heran jika Tarekat Idrisiyyah ini memiliki hubungan yang erat dengan nama-nama Tarekat lainnya, seperti Sanusiyyah, Mirghaniyyah, Rasyidiyyah, Khidhiriyyah, Syadziliyyah, Dandarawiyyah, Qadiriyyah. Bahkan Syekh Muhammad bin Ali Sanusi sebagai murid Syekh Ahmad bin Idris menguasai 40 Thariqat yang dikumpulkan dalam sebuah masterpiece-nya ‘Salsabil Mu’in fi Tharaa-iqul Arba’iin. Istilah 40 Thariqat dari kitab ini mengilhami istilah Thariqah Mu’tabarah (diakui) di Indonesia (yang berjumlah 40).

Syekh Ahmad bin Idris berguru kepada Syekh Abdul Wahab at-Tazi, yang merupakan murid Syekh Abdul Aziz az-Dabbagh, pengarang kitab Al-Ibriz. Awrad terkenal yang diajarkan oleh Syekh Ahmad bin Idris kepada murid-muridnya adalah berupa hizib-hizib, di antaranya adalah Hizib Sayfi yang diperolehnya dari Syekh al-Mujaidiri, yang didapatnya dari seorang Raja Jin, dari Sayidina Ali Karramallahu Wajhah. Selain itu Beliau diajarkan seluruh awrad Syadziliyyah dari Rasulullah Saw melalui perantara Nabi Khidir As. Namun yang masih eksis diamalkan oleh penganut Tarekat Idrisiyyah adalah Shalawat ‘Azhimiyyah, Istighfar Kabir dan Dzikir Makhshus.

Sanad Tarekat Al-Idrisiyyah terkenal sangat ringkas, karena menggunakan jalur Nabi Khidhir As hingga Nabi Muhammad Saw. Sedangkan jalur pengajaran syari’at Tarekat ini menggunakan jalur Syekh Abdul Qadir al-Jailani Qs. hingga kepada Sayidina Hasan Ra.

Tarekat Al-Idrisiyyah yang dikenal di Indonesia adalah Tarekat yang dibawa oleh Syekh al-Akbar Abdul Fattah pada tahun 1930, yang sebelumnya bernama Tarekat Sanusiyyah. Syekh al-Akbar Abdul Fattah menerimanya dari Syekh Ahmad Syarif as-Sanusi al-Khathabi al-Hasani di Jabal Abu Qubais, Mekah. Saat ini kepemimpinan Tarekat Al-Idrisiyyah diteruskan oleh Syekh Muhammad Fathurahman, MAg.

Tarekat ini menekankan aspek lahir dan batin dalam ajarannya. Penampilan lahiriyyah ditunjukkan oleh penggunaan atribut dalam berpakaian. Kaum laki-laki berjenggot, berghamis putih, bersurban, dan berselendang hijau. Sedangkan kaum wanitanya mengenakan cadar hitam. Jama’ahnya menjauhi perkara haram dan makruh seperti merokok. Adapun dalam aspek peribadatannya senantiasa mendawamkan salat berjama’ah termasuk salat sunnahnya. Sujud syukur setelah salat fardhu dikerjakan secara istiqamah.

Tarekat Al-Idrisiyyah lebih dikenal di Malaysia daripada di Indonesia, karena banyak berafiliasi dengan Tarekat lain (seperti TQN). Ada Tarekat Qadiriyyah Idrisiyyah atau Ahmadiyyah al-Idrisiyyah. Nama Ahmadiyyah diambil dari nama depan Syekh Ahmad bin Idris. Ketika masuk ke Indonesia, karena alasan politis nama Tarekat Sanusiyyah berganti dengan nama Idrisiyyah. Mengingat pergerakan Sanusiyyah saat itu telah dikenal oleh para penjajah Barat.

AWRAD DAN DZIKIR

Kebiasaan dzikir yang biasa dilakukan oleh jama’ah Al-Idrisiyyah adalah di setiap waktu ba’da Maghrib hingga Isya dan ba’da Shubuh hingga Isyraq. Pelaksanaan dzikir di Tarekat ini dilakukan dengan jahar (suara nyaring), diiringi lantunan shalawat (kadang-kadang dalam moment tertentu dengan musik). Kitab panduan Awrad dzikirnya bernama ‘Hadiqatur Riyahin’ yang merupakan khulashah (ringkasan) awrad pilihan (utama) dari berbagai amalan (awrad) Syekh Ahmad bin Idris dan Sadatut Thariqah lainnya. Awrad wajib harian seorang murid Idrisiyyah adalah:

Membaca Al-Quran satu Juz,
Membaca Itighfar Shagir 100 kali,
Membaca Dzikir Makhshush 300 kali: LAA ILAAHA ILLALLAAH MUHAMMADUR ROSULULLAH FII KULLI LAMHATIW WANAFASIN ‘ADADA MAA WASI’AHUU ‘ILMULLAH.
Membaca Sholawat Ummiyyah 100 kali,
Membaca Yaa Hayyu Yaa Qoyyuum 1000 kali,
Membaca Dzikir Mulkiyyah 100 kali: Laa Ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu wahuwa ‘alaa kulli syay-in qodiir.
Memelihara Ketaqwaan.

Awrad tambahan untuk bertaqaarub kepada Allah adalah menunaikan salat tahajjud dan membaca Sholawat Azhimiiyyah sebanyak 70 kali sesudah ba’da Shubuh hingga terbit Fajar.

@@@

SHOLAWAT   SYEKH HABIB Muhammad Lutfhi bin Ali bin Hasyim bin Yahya Ba’Alawy

ALLAHUMMA SHALLI WA SALLIM ALAA SAYIDINA MUHAMMADIN NABIYIIL UMMIY WA ALAA ALIHI WA SHAHBIHI WASALIM BI ADADI SHALAWATULLAH WA ANBIYA’IHI WA RASULIHI WA MALAIKATIHI WA AWLIYA’IHI, WA YANFA’UNA BIHAA MIN BARAKATIHIM WA ANWARIHIM WA ASRARIHIM WA NAFAKHATIHIM WA ‘ALAA AWLADINA WA ABNAA’INA WA BANATINAA WA AHLI BAITINA WA AHBABINA WA LIMAN AHABUHUM WA LIMAN AHSANA ILAYNA FIIKA FII DUNYA WAL AKHIRAH BIRAHMATIKA YAA ARHAMAR RAHIMIN

Yaa Allah limpahkanlah shalawat dan salam kepada Baginda Sayidina Muhammad Nabi yang Ummi dan kepada seluruh keluarga dan sahabatnya, dengan shalawatnya Allah dan shalawatnya para Nabi, shalawatnya para Rasul dan Shalawatnya para malaikat serta shalawatnya para Awliya-Nya, yang memberikan kepada kita barakahnya, cahayanya, rahasianya, manfaatnya kepada kita, anak cucu keturunan kita, keluarga kita, ahli bait kita, kecintaan kita dan yang mencintai kita, dan orang-orang yang berbuat baik kepada kita karena Allah di dunia dan akhirat, dengan rahmat dari Mu, Wahai Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Diijazahkan dan dihadiahkan dari Syekh al-Allamah al-Arifbillah Al-Walid al-Habib Muhammad Lutfhi bin Ali bin Hasyim bin Yahya Ba’Alawy. Shalawat luar biasa yang mencakup seluruh shalawat-shalawat yang ada, yang manfaat serta barakahnya menyeluruh meliputi anak cucu keturunan dan keluarga kerabat kita. Boleh di baca sekali, atau tiga kali. Beliau menganjurkan untuk dibaca tujuh kali pagi dan sore/malam.



====================================
CATATAN REDAKSI:

Siapapun boleh mengirim artikel ke dalam blog Kampus Orang samar ini.
kirimkan artikel anda via https://eyangsamar.com/kirim-artikel
(otomatis masuk postingan blog ini)

untuk promosi Gemblengan / BAKTI SOSIAL / dll silakan kirim ke [email protected]
HARAP HATI-HATI TERHADAP PENIPUAN OKNUM YANG TIDAK BERTANGGUNGJAWAB .

Salam rahayu.
TTD
Eyang Samar Atas Angin
(Pendiri KOS)



SHOLAWAT PERLINDUNGAN, KEAMANAN, PENJAGAAN DARI SEGALA FITNAH SERTA KESULITAN YANG KELUAR DARI DALAM BUMI

Ijazah Rois Am Jam’iyah Ahli Thoriqoh KH Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya Ba’  Alawy…….

=====ALLOHUMMA SHOLLI ALAA SAYIDINAA MUHAMMADIN NABIYYIL UMMI WA ‘ALAA ALIHI WA SHAHBIHI WA SALIM SHALATAN WA AN TAGHFIRALII BIHA WALIWALIDAYYAA WAL MU’MININA WAL MU’MINAT WAL MUSLIMINA WAL MUSLIMAT AL-AHYA’I MINHUM WAL AMWAAT WA ASHLIH BIHAA AL IMAMA WAL UMMATA WAR RA’IYA WAR RA’IYYATA WA ALLIF BAYNA QULUBIHIM WADFA’ SYARRA BADHIHIM ‘AN BADH WA MIM MA NAKHAFU WA NAHDZAR====

3 x bakda sholat fardhu

artinya
Ya Allah limpahkan shalawat kepada Nabi Muhammad, nabi yang ummi, dan keluarganya serta para sahabatnya kesejahteraannya dengan Shalawat ini Engkau Mengampuni dosa-dosa kami, dosa orang tua kami, dosa orang-orang yang beragama Islam, laki-laki dan perempuan, dan orang mukmin, laki-laki dan perempuan yang masih hidup maupun yang telah mati dan memperbaiki kepada ulama dan umat serta pemimpin dan rakyat, dan satukanlah hati-hati mereka, dan menjauhi segala keburukan diantara mereka dan dari segala yang kami takuti dan kami khawatirkan.

Shalawat ini merupakan amalannya para Wali Abdal, Autad dan Aqthab. Shalawat ini mempunyai banyak faedah, manfaat dan khasiatnya serta keajaiban yang tidak bisa dihitung dan tak terbatas. Diantara keuntungan itu adalah Allah SWT akan melimpahkan maghfirah-ampunan dan memperbaiki, melindungi, mendapatkan perlindungan, keamanan, penjagaan dari segala fitnah serta kesulitan yang keluar dari dalam bumi maupun turun dari langit, perlindungan dari segala keburukan seperti penyakit dan akibat dari perbuatan buruk yang mengenai fisik dan jiwa, juga mendapatkan keselamatan dari segala urusan lahir dan batin di dalam urusan agama, dunia dan akhirat.

Boleh dibaca kapan saja, sebanyak sekali, tiga kali atau tujuh kali, boleh setiap sehabis sholat, setiap pagi dan malam, atau setiap hari.



====================================
CATATAN REDAKSI:

Siapapun boleh mengirim artikel ke dalam blog Kampus Orang samar ini.
kirimkan artikel anda via https://eyangsamar.com/kirim-artikel
(otomatis masuk postingan blog ini)

untuk promosi Gemblengan / BAKTI SOSIAL / dll silakan kirim ke [email protected]
HARAP HATI-HATI TERHADAP PENIPUAN OKNUM YANG TIDAK BERTANGGUNGJAWAB .

Salam rahayu.
TTD
Eyang Samar Atas Angin
(Pendiri KOS)



SHOLAWAT TA ‘ZHIMUL – QIYAM

pangeran pengasih
palembang darussalam
ass..pa kbr semua para pecinta ilmu hikmah,slam kangen dari sya teriring persaudaraan semoga anda semua dalam keadaan baik 2 saja..kali ini saya akan membahas tentang faidah sholawat ,,yang mana apabila kita sering bersholawat maka semakin cinta kita kpda kanjeng nabi muhammad SAW.

KEUTAMAAN:
Di riwayat kan dari sahabat anas bin malik r.a. bahwa nabi saw.bersabda ,barang siapa mengucapkan..ALLAHUMMA SHOLLI ‘ALAA MUHAMMAD WA ‘ALA AA LIHI WASALLIM. (ya allah limpah kanlah rahmat dan kesejahteraan kepada nabi muhammad saw dan keluarga nya) ketika ia berdiri maka dosa dosa nya akan di ampuni sebelum ia duduk .barang siapa mengucapkan nya ketika duduk ,maka dosa -dosanya akan di ampuni sebelum ia berdiri.
selain itu ada manfaat dan kegunaan lain diantaranya :
1.jika ingin mempunyai punya pengaruh yang kuat di tengah tengah masyarakat ,maka bacalah shalawat ini 1000 x setiap hari insya allah terkabul
2.jika ingin di cintai orang -orang di sekitar nya atau orang -orang dalam lingkungan nya maka amalkan lahshalawat ini dengan cara cara sebagai berikut
A.biasakanlah sholat hajat 2 rakaat pada malam hari terlebih pada malam jumat
B.selesai shalat hajat jadikanlah sholawat ini sebagai wirid tetap paling sedikit 100 x
C.setelah membaca shalawat ini bacalah ayat di bawah ini sebanyak 300 x (surat attaubah ayat 128-129)
3.Bila ingin cepat memiliki rumah ,amalkan shalawat ini sebagai wirid tetap yaitu 10.000 x dalam satu hari.bacalah shalawat ini sedikit nya selama 40 hari berturut turut .insya allah rumah yang anda idam kan akan segera terkabul dengan izin allah SWT.tapi jngn lupa bekerja n diiringi sedekah

testi :
dulu ketika saya mau tes masuk perusahaan bumn ap 2 palembang saya tiap malam selalu tawassul tiap malam dintara sholawat ini …dan benar benar mujarab saya di terima tanpa mengeluarka uang sedikit pun, ..kerjakan satu dulu sampai terasa manis amalan ..jangn kayak nanam pisang belum tumbuh udah di cabut pindah lagi tempat lain untuk di tanam lama kelamaan busuk akar artinya apa umur habis masih kayak itulah..dan mengatakan amalan ini palsu..itulah perumpaan orang yang tidak istiqomah dengan guru maupun amalan..barokallah..



====================================
CATATAN REDAKSI:

Siapapun boleh mengirim artikel ke dalam blog Kampus Orang samar ini.
kirimkan artikel anda via https://eyangsamar.com/kirim-artikel
(otomatis masuk postingan blog ini)

untuk promosi Gemblengan / BAKTI SOSIAL / dll silakan kirim ke [email protected]
HARAP HATI-HATI TERHADAP PENIPUAN OKNUM YANG TIDAK BERTANGGUNGJAWAB .

Salam rahayu.
TTD
Eyang Samar Atas Angin
(Pendiri KOS)



Sholawat Sayyidina Al-Faqihul Muqaddam Tsani

Al-Habib Abdurrahman As-seqaf

Assalamu’alaikum wr,wb….santri orang samar yang kami muliakan. Saya mendapat nasehat dari sahabat saya Gus Nurcholis Lamongan, Pengampuh Sanggar Nur Langit- untuk kembali menularkan suatu Ijazah yang secara syariat bisa bernilai ibadah. Dalam SMS beliau kepada saya, kembali beliau mengingatkan saya akan suatu bentuk bacaan wirid ( Amalan ) yang sangat luar biasa barokah dan bernilai sangat besar di sisi Allah SWT. Bacaan itu adalah sholawat ‘alan-Nabiyy SAW.

Secara kebetulan sebenarnya sudah terbersit niat untuk itu. Alhamdulillahnya…saya baru mendapatkan Ijazah sholawat miliknya Sayyidina Al-Faqihul Muqaddam Tsani Al-Habib Abdurrahman Asseqaf. Awalnya mendapat ijazah itu karena saya mendapat kesulitan ditempat kerja saya yang baru. Karena itulah suatu pagi sehabis dari kantor saya mampir ke Majelis dan bertemu dengan Ustadz Mgs. Abdul Hamid. Saya ceritakan kesulitan saya kepada beliau. Saat itu beliau hanya menceritakan beberapa faedah sholawat Nabi.Selepas itu beliau memberikan lembaran Ijazah yang berisikan bacaan sholawat. Yang mana sholawat itu adalah Ijazah dari Alm. Al-Habib Muhammad bin Muhsin Asseqaf. Beliau ini adalah salah satu tokoh Habaib di kota Palembang Darussalam. Dan ijazah sholawat itu didapat oleh Ust. Hamid sesaat sebelum Al-Mukarom mangkat.

Malamnya…saya berniat untuk mencoba mengamalkan ijzah itu sehubungan dengan Hajat saya.Selang beberapa hari kemudian….alhamdulillah saya mendapat orderan yang jumlahnya luar biasa.Dan di bulan itu nilai sales saya melampaui target dari perusahaan. Alhamdulillah….

Lucunya…awal bulan saya mendapat ujian dari Allah karena tidak bisa masuk kerja hamper 3 minggu. Kendala itu sudah saya sampaikan dikantor.Untuk sementara kantor bisa memahami kondisi saya.Ternyata sampai 3 minggu masalah saya belum selesai. Dari seorang teman saya mendapat info kalo kantor akan melakukan PHK terhadap saya. Cemas akan kondisi itu, malamnya saya coba kembali Riyadhoh sholawat.Besok paginya saya hubungi kantor…bicara langsung dengan pimpinan saya.Hasilnya….saya yang pegang kendali.Pimpinan yang tadinya keras sekali akhirnya bisa melunak terhadap saya.Bahkan sekarang saya sering sms an dengan bos saya dengan enjoy, kebetulan pimpinan saya adalah perempuan yang masih muda.Umurnya masih dibawah saya. Bahkan istri saya bilang kalo sms saya kesannya mesra sekali…hahahaha.

Apapun itu…hasil yang saya dapat merupakan barokah dari bacaan sholawat yang saya amalkan. Bukan untuk mencari sensasi negative. Dan semoga harapan saya, siapapun para ikhwan orang samar yang menyukai sholawat juga akan mendapatkan Makhroj yang memuaskan hati. Insya Allah.

Dan inilah sighot sholawat yang dimaksud :

Kaifiatu ‘Amal :

Laksanakan Sholat Hajat terlebih dahulu. Setelah itu sebelum memulai Riyadhoh…mulailah terlebih dahulu dengan adab-adabnya. Insya Allah akan menambah point bagi anda.

Tertib Fatehah Tawasul :

Al-fatehah….( niat )…Ilaa Hadrotin Nabiy Sayyidina Muhammad SAW wa Ilaa ruuhi Al-Imam Al-Faqihul Muqaddam Tsani Al-Habib Abdurrahman Asseqaf annallahu yataghossahu birrohmah wal maghfiroh wa khususon ilaa Ruhii Shohibul Ijazah Sayyidul Walid Al-Habib Muhammad bin Muhsin Asseqaf – Palembang wa syaikhina mursyidina murobbi ruuhina KH.Ali Umar Toyyib Al-Palembani. Bisirril fatehah…..

Sighot Sholawat :

Allahumma sholli wa sallim wa barik wa karim wa syarif wa adhiim, ‘alaa sayyidina wa maulana Muhammadin sholatan takuunu li kulli ‘usrin yusro wa li kulli hammin farojaan wa li kulli daa-in dawaa-an wa li kulli saqoomin syifaa-an wa ‘alaa alihi wa shohbihi wa barik wa sallim. 10x / 300 x

Begitulah sholawat yang kami maksudkan. Jangan berpatokan kepada jumlah, semakin banyak maka semakin baik. Selain itu jagalah adabmu terhadap Rasulullah SAW, sambungkan hatimu dengan Baginda SAW. Munajat kepada Allah SWT minta syafaat Rasulullah SAW. Insya Allah akan terqabulkan semua doamu.

Ijazah ini saya persembahkan kepada seluruh Bolo orang samar tanpa kecuali khususnya kepada sahabat saya Muhammad 69 dan Gus Nurcholish Lamongan. Semoga persaudaraan ini semakin membuat kita menjadi lebih dekat dengan Allah SWT dan Baginda Rasul Sayyidina Muhammad SAW.

Akhirul kalam…sertakanlah kami didalam doa-doamu. Barakalloh….

=== Tammat Ijazah ===




====================================
CATATAN REDAKSI:

Siapapun boleh mengirim artikel ke dalam blog Kampus Orang samar ini.
kirimkan artikel anda via https://eyangsamar.com/kirim-artikel
(otomatis masuk postingan blog ini)

untuk promosi Gemblengan / BAKTI SOSIAL / dll silakan kirim ke [email protected]
HARAP HATI-HATI TERHADAP PENIPUAN OKNUM YANG TIDAK BERTANGGUNGJAWAB .

Salam rahayu.
TTD
Eyang Samar Atas Angin
(Pendiri KOS)